:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5138715/original/005563900_1740038501-Tes_diabetes.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5138715/original/005563900_1740038501-Tes_diabetes.jpg)
Pernahkah kamu merasa sangat haus meski sudah minum banyak air? Atau mungkin sering buang air kecil, bahkan sampai terbangun di malam hari? Jangan anggap sepele, bisa jadi itu adalah tanda-tanda diabetes.
Diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, seringkali datang tanpa disadari. Gejalanya bisa muncul perlahan atau tiba-tiba, dan seringkali diabaikan. Padahal, mengenali tanda-tanda awal diabetes itu sangat penting untuk mencegah komplikasi serius di kemudian hari.
Diabetes adalah penyakit kronis yang memengaruhi bagaimana tubuh memproses gula darah. Jika kamu mengalami beberapa gejala yang akan kita bahas di bawah ini, atau memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga diabetes, obesitas, atau gaya hidup kurang sehat, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Salah satu tanda utama diabetes adalah sering buang air kecil, atau yang disebut juga poliuria. Ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan gula melalui urine. Akibatnya, tubuh kehilangan banyak cairan, yang kemudian memicu rasa haus yang berlebihan (polidipsia).
Selain itu, rasa lapar yang berlebihan (polifagia) juga bisa menjadi tanda diabetes. Meskipun makan banyak, tubuh tetap merasa kekurangan energi karena glukosa tidak bisa masuk ke sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Akibatnya, tubuh mulai membakar lemak dan otot, yang bisa menyebabkan penurunan berat badan yang drastis dan tanpa sebab yang jelas.
Berikut beberapa gejala lain yang perlu kamu waspadai:
Akantosis nigrikans ini seringkali menjadi tanda resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik.
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Kondisi ini biasanya terdiagnosis pada usia anak-anak atau remaja, meskipun bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Sementara itu, diabetes tipe 2 seringkali berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun. Pada awalnya, tubuh mungkin masih bisa memproduksi insulin, tetapi sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik (resistensi insulin). Seiring waktu, pankreas mungkin tidak mampu lagi memproduksi cukup insulin untuk mengatasi resistensi ini. Banyak penderita diabetes tipe 2 bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini sampai muncul komplikasi.
Deteksi dini diabetes sangat penting karena dapat membantu mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kerusakan saraf (neuropati), kerusakan mata (retinopati), dan amputasi. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, penderita diabetes dapat mengelola kadar gula darah mereka dan menjalani hidup yang sehat dan berkualitas.
Diagnosis diabetes biasanya dilakukan melalui pemeriksaan kadar gula darah, seperti tes gula darah puasa atau tes toleransi glukosa oral (OGTT). Jika hasil tes menunjukkan kadar gula darah yang tinggi, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan jenis diabetes yang kamu alami dan merencanakan pengobatan yang sesuai.
Penting untuk diingat bahwa beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, terutama pada tahap awal diabetes tipe 2. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat penting, terutama jika kamu memiliki faktor risiko diabetes.
Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat juga merupakan kunci untuk mencegah diabetes. Gaya hidup sehat meliputi:
Dengan mengenali tanda-tanda diabetes sedini mungkin dan menerapkan gaya hidup sehat, kamu dapat mencegah komplikasi serius dan menjalani hidup yang sehat dan berkualitas. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatanmu.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.