Diet Keto: Efektifkah untuk Semua Orang? Kenali Dulu Risikonya!

Diet keto, atau diet ketogenik, memang lagi ngetren banget di kalangan anak muda yang pengen nurunin berat badan. Prinsipnya sederhana: kurangi asupan karbohidrat secara drastis dan perbanyak konsumsi lemak. Tujuannya, memaksa tubuh masuk ke kondisi ketosis, di mana tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi utama, bukan lagi karbohidrat.

Tapi, sebelum kamu ikutan tren diet keto ini, ada baiknya kita bedah dulu apa aja sih risiko yang mungkin timbul? Soalnya, setiap orang punya kondisi tubuh yang beda-beda, dan apa yang cocok buat orang lain, belum tentu cocok buat kamu.

Apakah Diet Keto Aman untuk Penderita Diabetes?

Sebenarnya, diet rendah karbohidrat seperti keto ini punya potensi bagus buat bantu mengontrol kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Beberapa penelitian bahkan nunjukkin, diet keto bisa nurunin kadar hemoglobin A1c, yang jadi indikator rata-rata gula darah. Tapi, buat penderita diabetes tipe 1, diet keto ini bisa jadi pedang bermata dua. Soalnya, mereka jadi lebih rentan ngalamin hipoglikemia, alias kadar gula darah rendah. Gejalanya bisa macem-macem, mulai dari bingung, gemetar, lemas, sampe keringetan. Dalam kasus yang parah, hipoglikemia bisa berujung koma, bahkan kematian. Jadi, buat penderita diabetes, konsultasi ke dokter itu wajib hukumnya sebelum nyoba diet keto.

Selain itu, ada risiko teoritis bagi penderita diabetes tipe 2 yang lagi minum obat insulin. Diet keto bisa bikin mereka ngalamin asidosis, yaitu kondisi di mana darah jadi terlalu asam. Ini bisa memperparah penyakit ginjal kronis (CKD).

Salah satu penelitian ngasih gambaran nyata: dari 11 orang dewasa dengan diabetes tipe 1 yang ngejalanin diet ketogenik selama lebih dari 2 tahun, rata-rata kejadian gula darah rendahnya hampir 1 kali sehari! Ngeri juga, ya?

Kenapa Diet Keto Bisa Bikin Kekurangan Nutrisi?

Diet keto itu kan ngebatasin banget asupan karbohidrat. Nah, karbohidrat ini banyak terdapat di buah-buahan, sayuran bertepung, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Padahal, makanan-makanan ini kaya banget serat, vitamin, dan mineral yang penting buat tubuh. Kalo asupan karbohidrat dibatasi, otomatis asupan serat, vitamin, dan mineral juga ikut berkurang. Lama-kelamaan, ini bisa bikin tubuh kekurangan nutrisi, yang efeknya bisa ke kesehatan tulang, sistem imun, sampe keseimbangan energi.

Beberapa penelitian nunjukkin, diet keto seringkali kekurangan kalsium, vitamin D, magnesium, dan fosfor. Makanya, beberapa ahli nyaranin buat konsumsi suplemen kayak kalium, natrium, magnesium, kalsium, omega-3, serat psyllium, serta vitamin B, C, dan E buat yang lagi ngejalanin diet keto.

Selain itu, kurangnya serat juga bisa ganggu keseimbangan bakteri baik di usus. Padahal, bakteri baik ini penting banget buat jaga sistem imun, kesehatan mental, dan ngurangin peradangan dalam tubuh.

Diet Keto dan Masalah Ginjal: Apa Hubungannya?

Buat kamu yang punya masalah ginjal kronis (CKD), sebaiknya hindarin deh diet keto ini. Soalnya, ginjal yang udah lemah mungkin gak kuat buat ngebuang penumpukan asam dalam darah yang diakibatin sama banyaknya konsumsi makanan hewani. Diet keto kan emang banyak ngandelin makanan hewani berlemak tinggi, kayak telur, daging, dan keju.

Terlebih lagi, diet rendah protein sering direkomendasiin buat penderita CKD, sementara diet keto justru mengandung protein sedang sampe tinggi. Ini bisa bikin kondisi ginjal makin parah. Selain itu, beberapa penelitian juga nunjukkin kalo diet keto bisa ngurangin jumlah sitrat yang dilepasin dalam urin. Padahal, sitrat ini bisa ngiket kalsium dan nyegah pembentukan batu ginjal. Jadi, kalo kadar sitratnya rendah, risiko kena batu ginjal juga makin tinggi.

Asupan makanan hewani yang tinggi juga bisa bikin darah dan urin jadi lebih asam, yang kemudian bisa nyebabin peningkatan ekskresi kalsium dalam urin. Kalo kamu banyak konsumsi makanan yang bikin urin asam, risiko kena batu ginjal juga makin tinggi.

Tabel: Contoh Makanan yang Dianjurkan dan Dihindari dalam Diet Keto

Makanan yang Dianjurkan Makanan yang Dihindari
Daging (sapi, ayam, ikan) Nasi, roti, pasta
Telur Buah-buahan (kecuali alpukat dan beri dalam jumlah terbatas)
Keju Sayuran bertepung (kentang, jagung)
Alpukat Kacang-kacangan
Sayuran non-tepung (brokoli, bayam) Makanan manis (permen, kue)

Intinya, diet keto emang bisa efektif buat nurunin berat badan, tapi kamu juga harus waspada sama risiko-risiko yang mungkin timbul. Kualitas diet keto juga penting banget diperhatiin. Pola makan yang kaya alpukat, kacang-kacangan, dan sayuran nontepung tentu lebih bergizi dibandingin sama yang didominasi daging olahan dan makanan keto instan yang dijual di supermarket. Jadi, sebelum nyoba diet keto, konsultasi ke dokter atau ahli gizi itu penting banget, ya!

Share this article
The link has been copied!