:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3517825/original/023627800_1626945893-vitamin_unsplash.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3517825/original/023627800_1626945893-vitamin_unsplash.jpg)
Vitamin C memang dikenal sebagai nutrisi penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Tapi, tahukah kamu kalau konsumsi vitamin C berlebihan justru bisa menimbulkan masalah kesehatan? Jangan sampai niat sehat malah jadi sebaliknya!
Banyak orang berpikir, Ah, vitamin C kan larut dalam air, jadi kelebihan pasti dibuang lewat urine. Memang benar, tubuh kita akan membuang kelebihan vitamin C. Tapi, kalau asupannya terlalu tinggi dan terus-menerus, efek sampingnya bisa bikin repot.
Kebutuhan vitamin C setiap orang berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti buah-buahan dan sayuran, biasanya lebih aman daripada langsung minum suplemen dosis tinggi. Jadi, sebelum buru-buru beli suplemen, coba perhatikan dulu pola makanmu, ya!
Salah satu efek samping yang paling sering terjadi akibat kelebihan vitamin C adalah gangguan pencernaan. Bayangkan, lagi asyik kerja atau liburan, tiba-tiba perut mulas, mual, bahkan sampai muntah. Nggak enak banget, kan? Selain itu, kelebihan vitamin C juga bisa menyebabkan heartburn atau sensasi panas di dada.
Ini dia salah satu efek samping yang cukup serius: batu ginjal. Konsumsi vitamin C berlebihan bisa meningkatkan kadar oksalat dalam urine. Nah, oksalat ini bisa berikatan dengan kalsium dan membentuk batu di ginjal. Batu ginjal ini bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa saat buang air kecil.
Selain gangguan pencernaan dan batu ginjal, kelebihan vitamin C juga bisa mengganggu penyerapan nutrisi lain, seperti vitamin B12 dan tembaga. Padahal, vitamin dan mineral ini juga penting untuk kesehatan tubuh. Jadi, kalau salah satu nutrisi kurang, bisa timbul masalah kesehatan lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan vitamin C bisa memengaruhi kadar gula darah dan metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Bahkan, ada dugaan bahwa konsumsi vitamin C berlebihan bisa meningkatkan risiko diabetes. Meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut, sebaiknya tetap waspada, ya!
Selain itu, beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap vitamin C dosis tinggi. Gejalanya bisa berupa ruam kulit, gatal-gatal, atau bahkan sesak napas. Kalau kamu mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi vitamin C, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter.
Lalu, bagaimana cara mencegah kelebihan vitamin C? Kuncinya adalah bijak dalam mengonsumsi suplemen. Jangan langsung percaya iklan yang menjanjikan manfaat super dari vitamin C dosis tinggi. Lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui dosis yang tepat sesuai kebutuhanmu.
Selain itu, perhatikan juga asupan vitamin C dari makanan sehari-hari. Usahakan untuk mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayur yang kaya vitamin C, seperti jeruk, stroberi, kiwi, brokoli, dan paprika. Dengan begitu, kebutuhan vitamin C bisa terpenuhi tanpa perlu mengonsumsi suplemen berlebihan.
Ingat, kesehatan itu mahal harganya. Jangan sampai niat sehat malah jadi bumerang karena kurang informasi. Konsumsilah vitamin C dengan bijak dan selalu perhatikan reaksi tubuhmu. Kalau ada keluhan atau gejala yang aneh, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen vitamin C.
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.