Tanda-Tanda Acute Mountain Sickness yang Harus Kamu Ketahui
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3255689/original/017452500_1601602478-toomas-tartes-Yizrl9N_eDA-unsplash.jpg)
Smartikel.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Dalam Waktu Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang Kesehatan. Konten Yang Mendalami Kesehatan TandaTanda Acute Mountain Sickness yang Harus Kamu Ketahui Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.
Eh, pernah gak sih kepikiran mau naik gunung biar kekinian, tapi malah jadi gak enak badan? Nah, bisa jadi itu namanya AMS alias Acute Mountain Sickness. Gampangnya sih, ini penyakit yang nyerang pas kita lagi di tempat tinggi karena oksigennya tipis.
Jadi gini, AMS itu muncul karena badan kita kaget pas tiba-tiba naik ke tempat yang tinggi banget, biasanya di atas 2000 meter. Badan kita butuh waktu buat menyesuaikan diri sama kadar oksigen yang lebih rendah. Kalo gak dikasih waktu, ya jadinya rewel deh.
Gejala AMS itu macem-macem, tapi yang paling sering muncul sih sakit kepala. Kayak sakit kepala biasa gitu, tapi lebih nyut-nyutan. Selain itu, bisa juga mual, muntah, gak nafsu makan, badan lemes kayak gak ada tenaga, susah tidur, pusing, atau kepala terasa ringan banget. Pokoknya, perhatiin deh perubahan yang terjadi di badan kamu.
Kenapa sih AMS bisa bahaya banget?
Jangan anggap remeh AMS ya, guys! Kalo dibiarin aja, AMS bisa berkembang jadi penyakit yang lebih parah, namanya HAPE (High Altitude Pulmonary Edema) atau HACE (High Altitude Cerebral Edema). HAPE itu pembengkakan paru-paru karena cairan numpuk, bikin sesak napas. Sementara HACE itu pembengkakan otak, gejalanya jadi linglung, koordinasi badan hilang, dan perubahan perilaku.
Dua-duanya bahaya banget dan butuh pertolongan medis secepatnya. Kalo udah kena HAPE atau HACE, biasanya harus dikasih oksigen tambahan, obat-obatan, dan dievakuasi ke tempat yang lebih rendah.
Terus, gimana dong biar gak kena AMS? Tenang, ada beberapa tips yang bisa kamu ikutin:
Pertama, naiknya pelan-pelan aja. Jangan langsung ngebut ke puncak. Kasih badan kamu waktu buat adaptasi sama ketinggian. Idealnya sih, naiknya bertahap, misalnya naik 300-500 meter per hari, terus istirahat sehari sebelum naik lagi.
Kedua, minum air yang banyak. Dehidrasi bisa memperparah gejala AMS. Jadi, usahain minum minimal 3-4 liter air per hari. Bawa botol minum sendiri biar gampang ngingetin.
Ketiga, hindari alkohol dan obat tidur. Alkohol bisa bikin dehidrasi, sementara obat tidur bisa menekan pernapasan. Dua-duanya gak bagus buat adaptasi di ketinggian.
Keempat, makan makanan yang bergizi. Badan kita butuh energi buat adaptasi. Jadi, makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Bawa bekal yang cukup biar gak kelaparan di jalan.
Pertolongan pertama kalau kena AMS, apa yang harus dilakukan?
Nah, kalo udah terlanjur kena AMS, jangan panik! Ada beberapa hal yang bisa kamu lakuin:
Pertama, turun ke ketinggian yang lebih rendah. Ini cara paling efektif buat ngilangin gejala AMS. Turun minimal 300-500 meter, atau sampai gejalanya membaik.
Kedua, istirahat yang cukup. Jangan maksain diri buat terus jalan. Cari tempat yang nyaman buat istirahat dan tidur.
Ketiga, minum obat pereda gejala. Kalo sakit kepala, bisa minum paracetamol atau ibuprofen. Kalo mual, bisa minum obat antimuntah.
Keempat, minum oksigen tambahan. Kalo punya tabung oksigen, bisa dipake buat nambah kadar oksigen di dalam darah.
Kalo gejalanya gak membaik setelah melakukan pertolongan pertama, segera cari pertolongan medis. Jangan tunda-tunda, karena AMS bisa berkembang jadi HAPE atau HACE yang berbahaya.
Kapan sih kita harus konsultasi ke dokter sebelum mendaki?
Penting banget nih! Sebelum memutuskan buat mendaki, apalagi kalo punya riwayat penyakit tertentu, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter. Dokter bisa kasih saran yang tepat sesuai kondisi kesehatan kamu. Misalnya, kalo punya penyakit jantung atau paru-paru, dokter mungkin akan menyarankan buat gak mendaki ke tempat yang terlalu tinggi.
Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan pencegah AMS, seperti acetazolamide. Obat ini bisa membantu badan kamu buat adaptasi sama ketinggian. Tapi, jangan minum obat sembarangan ya! Harus sesuai resep dokter.
Jadi, intinya, mendaki gunung itu emang seru dan menantang. Tapi, jangan lupa buat selalu jaga kesehatan dan keselamatan. Persiapkan diri dengan baik, perhatiin kondisi badan, dan jangan ragu buat minta pertolongan kalo ada masalah. Selamat mendaki!
Demikian tandatanda acute mountain sickness yang harus kamu ketahui sudah saya bahas secara mendalam dalam kesehatan Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari kembangkan jaringan positif dan utamakan kesehatan komunitas. Bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. jangan lewatkan artikel lain yang bermanfaat di bawah ini.
✦ Tanya AI