

Mantan pemimpin daerah periode 2018-2023 baru-baru ini angkat bicara mengenai adanya indikasi upaya sistematis untuk mencoreng nama baiknya dan keluarganya. Hal ini diungkapkan terkait dengan polemik hibah yang diberikan secara beruntun, yang menurutnya, sengaja dibesar-besarkan untuk tujuan tertentu.
Sutarmidji, dalam beberapa kesempatan, menyampaikan bahwa dirinya merasa ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan isu hibah ini untuk menyerang reputasinya. Ia menegaskan bahwa pemberian hibah tersebut telah melalui prosedur yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan memiliki dasar yang kuat untuk kepentingan masyarakat.
“Saya merasa ada upaya yang terstruktur untuk mendiskreditkan saya dan keluarga. Isu hibah ini sepertinya dijadikan alat untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.
Pertanyaan ini sering muncul di benak masyarakat. Hibah, yang seharusnya menjadi instrumen untuk membantu berbagai sektor, justru kerap kali menjadi bahan perdebatan politik. Dalam kasus ini, Sutarmidji menduga bahwa ada kepentingan politik tertentu yang ingin memanfaatkan isu hibah untuk menjatuhkan dirinya.
“Hibah itu kan tujuannya jelas, untuk membantu masyarakat, untuk meningkatkan kesejahteraan. Tapi, kalau kemudian dipolitisasi, itu yang sangat disayangkan,” tambahnya.
Ia juga menyoroti bahwa ada narasi yang sengaja dibangun untuk menggiring opini publik agar mempersepsikan hibah tersebut sebagai sesuatu yang negatif. Padahal, menurutnya, banyak penerima hibah yang merasakan manfaatnya secara langsung.
“Saya berharap masyarakat bisa melihat ini secara jernih, tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang tidak benar,” imbuhnya.
Polemik ini tentu saja berdampak pada berbagai aspek. Selain merusak citra pribadi dan keluarga Sutarmidji, polemik ini juga bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah. Jika isu ini terus berlarut-larut, bukan tidak mungkin akan menghambat program-program pembangunan yang sedang berjalan.
Selain itu, polemik ini juga bisa memecah belah masyarakat. Jika masyarakat terpecah belah, akan sulit untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan daerah.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menahan diri dan tidak memperkeruh suasana. Semua pihak harus mengedepankan dialog dan mencari solusi yang terbaik untuk kepentingan bersama.
Menyikapi isu hibah ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, masyarakat harus mencari informasi yang akurat dan terpercaya. Jangan mudah percaya pada berita-berita yang belum jelas kebenarannya. Kedua, masyarakat harus berpikir kritis dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang tidak benar. Ketiga, masyarakat harus mengedepankan dialog dan mencari solusi yang terbaik untuk kepentingan bersama.
Pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam menyelesaikan polemik ini. Pemerintah daerah harus transparan dan akuntabel dalam pengelolaan hibah. Pemerintah daerah juga harus membuka diri untuk berdialog dengan masyarakat dan menjelaskan secara rinci mengenai tujuan dan manfaat dari hibah tersebut.
Dengan demikian, diharapkan polemik ini bisa segera diselesaikan dan tidak berdampak negatif pada pembangunan daerah.
Sutarmidji sendiri menyatakan siap untuk memberikan klarifikasi dan penjelasan mengenai isu hibah ini kepada pihak-pihak yang berwenang. Ia berharap, dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman.
“Saya siap memberikan penjelasan kepada siapa pun yang membutuhkan. Saya tidak ingin isu ini terus berlarut-larut dan merugikan banyak pihak,” pungkasnya.
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.