Struktur Sosial: Fondasi Masyarakat yang Tak Terlihat
Smartikel.com Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Dalam Waktu Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Pendidikan. Diskusi Seputar Pendidikan Struktur Sosial Fondasi Masyarakat yang Tak Terlihat Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.
Struktur sosial itu kayak fondasi sebuah bangunan, tapi ini buat masyarakat. Jadi, bayangin deh, masyarakat itu kayak rumah besar, nah struktur sosial ini yang bikin rumah itu berdiri kokoh dan nggak ambruk. Struktur sosial itu cara kita mengelompokkan orang-orang berdasarkan peran dan status mereka masing-masing.
Simpelnya, struktur sosial itu tatanan yang nunjukkin gimana hubungan antar orang di masyarakat. Misalnya, hubungan antara guru dan murid, atasan dan bawahan di kantor, atau bahkan hubungan antar teman di tongkrongan. Semua itu ada strukturnya, guys!
Struktur sosial itu nggak kaku kayak batu, lho. Dia itu dinamis, alias selalu berubah sesuai perkembangan zaman. Dulu mungkin orang tua lebih dominan dalam mengambil keputusan keluarga, tapi sekarang anak muda juga punya suara yang didengar. Itu salah satu contoh perubahan struktur sosial.
Ada seorang ahli sosiologi bernama George C Homans bilang, struktur sosial itu bikin kita menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Jadi, kita tahu mana yang boleh dan mana yang nggak boleh dilakuin, biar hidup kita aman dan tentram.
Struktur sosial itu kayak lem yang nyatuin perbedaan di masyarakat. Walaupun kita beda suku, agama, ras, atau golongan, tapi kita tetap bisa hidup berdampingan dengan harmonis karena ada struktur sosial yang mengatur semuanya.
Setiap kelompok masyarakat pasti punya struktur sosialnya masing-masing. Struktur sosial ini yang bikin kelompok itu punya ciri khas dan beda dari kelompok lain. Misalnya, struktur sosial di keluarga Jawa beda dengan struktur sosial di keluarga Batak. Dari situ aja kita udah bisa lihat betapa beragamnya Indonesia ini.
Soerjono Soekanto, ahli sosiologi lainnya, bilang struktur sosial itu hubungan antara posisi dan peran seseorang atau kelompok di masyarakat. Jadi, setiap orang punya tempatnya masing-masing dan punya peran yang harus dijalankan.
Struktur sosial juga berpengaruh sama budaya. Setiap struktur sosial punya budaya yang beda-beda. Misalnya, budaya kerja di perusahaan Jepang beda dengan budaya kerja di perusahaan Amerika. Itu karena struktur sosialnya juga beda.
Fungsi struktur sosial itu buat nyatuin masyarakat. Dengan adanya struktur sosial, kita jadi merasa jadi bagian dari sebuah kelompok dan punya tanggung jawab untuk menjaga keutuhan kelompok itu.
Kenapa Masyarakat Bisa Berbeda-beda?
Struktur sosial itu punya banyak ciri khas. Salah satunya adalah punya fungsi yang beragam. Fungsi ini yang bikin setiap kelompok masyarakat punya identitas yang beda. Jadi, kita bisa tahu oh ini kelompok A, oh ini kelompok B.
Struktur sosial juga ngatur anggota masyarakat. Ada aturan-aturan yang harus ditaati biar kehidupan sosial berjalan lancar. Aturan ini bisa berupa norma, nilai, atau hukum.
Dalam struktur sosial, setiap kelompok punya kedudukan yang sejajar. Nggak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Semua sama-sama penting dan punya peran masing-masing.
Struktur sosial itu ada dua jenis, yaitu diferensiasi sosial (horizontal) dan stratifikasi sosial (vertikal). Diferensiasi sosial itu perbedaan yang nggak nunjukkin tingkatan, sedangkan stratifikasi sosial itu perbedaan yang nunjukkin tingkatan.
Diferensiasi sosial itu kayak perbedaan agama, suku, ras, atau jenis kelamin. Semua perbedaan ini nggak bikin satu kelompok lebih tinggi dari kelompok lain. Semua sama-sama punya hak dan kewajiban yang sama.
Contohnya, di sebuah perusahaan ada divisi marketing, divisi keuangan, dan divisi produksi. Semua divisi ini punya kedudukan yang sama dan saling membutuhkan. Nggak ada divisi yang lebih penting dari divisi lain.
Struktur sosial itu bikin masyarakat jadi teratur. Soalnya, ada kebiasaan, perilaku, rasa, dan kepercayaan yang jadi bagian dari budaya setiap kelompok. Jadi, kita tahu gimana cara bersikap dan bertindak di masyarakat.
Struktur sosial itu luas banget cakupannya. Dia nyentuh semua aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, sampai agama.
Struktur itu asalnya dari bahasa Latin structum yang artinya menyusun. Jadi, struktur sosial itu susunan yang bikin masyarakat jadi teratur dan harmonis.
Struktur sosial itu punya dua dimensi, yaitu horizontal dan vertikal. Dimensi horizontal itu perbedaan yang nggak nunjukkin tingkatan, sedangkan dimensi vertikal itu perbedaan yang nunjukkin tingkatan.
Apa Bedanya Struktur Sosial Horizontal dan Vertikal?
Diferensiasi sosial itu sering disebut juga struktur sosial horizontal. Soalnya, perbedaan yang ada nggak nunjukkin tingkatan. Semua kelompok punya kedudukan yang sama.
Contohnya, perbedaan agama. Di Indonesia ada banyak agama yang diakui. Semua agama ini punya hak yang sama dan nggak ada yang lebih tinggi dari yang lain.
Struktur sosial itu bantu masyarakat jadi seimbang. Soalnya, ada aturan dan norma yang harus ditaati. Jadi, nggak ada yang seenaknya sendiri dan semua saling menghormati.
Struktur sosial itu nggak cuma ngatur hubungan antar kelompok, tapi juga ngelibatin aturan, nilai, dan norma yang dianut masyarakat. Aturan ini yang bikin masyarakat jadi tertib dan aman.
Struktur sosial itu cegah pelanggaran terhadap nilai dan norma. Jadi, kalau ada yang melanggar, bakal ada sanksi yang diberikan. Sanksi ini bisa berupa teguran, denda, atau bahkan hukuman penjara.
Perbedaan dalam struktur sosial itu bikin Indonesia jadi kaya. Soalnya, setiap kelompok punya budaya dan tradisi yang beda-beda. Perbedaan ini yang bikin Indonesia jadi unik dan menarik.
Dimensi vertikal itu nunjukkin perbedaan kelas sosial. Ada kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Perbedaan ini dipengaruhi sama pendidikan, kekayaan, status sosial, dan pekerjaan.
Stratifikasi sosial itu pembagian masyarakat yang punya tingkatan yang beda. Setiap lapisan masyarakat punya status dan kedudukan yang beda.
Stratifikasi sosial itu dilandasi dari perbedaan kedudukan yang dipengaruhi sama pendidikan, kekayaan, status sosial, pekerjaan, dan lain-lain.
Contohnya, di sekolah ada kepala sekolah, guru, dan murid. Kepala sekolah punya kedudukan yang lebih tinggi dari guru, dan guru punya kedudukan yang lebih tinggi dari murid. Itu contoh stratifikasi sosial.
Status itu bisa didapetin karena kerja keras dan pencapaian. Misalnya, juara kelas, juara lomba, atau bahkan jadi presiden. Semua itu didapetin karena kerja keras dan punya prestasi.
Kenapa Struktur Sosial Penting dalam Masyarakat?
Mayor Polak bilang, fungsi struktur sosial itu sebagai pengatur dan pengawas sosial. Jadi, struktur sosial itu yang ngatur gimana kita berinteraksi sama orang lain dan ngawasin biar nggak ada yang melanggar aturan.
Stratifikasi sosial itu sering disebut juga struktur sosial vertikal. Soalnya, perbedaan yang ada nunjukkin tingkatan. Ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah.
Contohnya, di perusahaan ada direktur, manajer, dan karyawan. Direktur punya kedudukan yang paling tinggi, diikuti manajer, dan terakhir karyawan. Itu contoh stratifikasi sosial.
Nah, itu dia pembahasan tentang struktur sosial. Semoga kalian semua udah ngerti ya gimana struktur sosial itu berjalan. Kalau kalian tertarik buat diskusi tentang kehidupan sosial atau materi sosiologi lainnya, kalian bisa belajar lebih lanjut lagi.
Itulah pembahasan tuntas mengenai struktur sosial fondasi masyarakat yang tak terlihat dalam pendidikan yang saya berikan Moga moga artikel ini cukup nambah pengetahuan buat kamu tetap fokus pada impian dan jaga kesehatan jantung. Jika kamu peduli lihat artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI