Energi baru dan terbarukan (EBT) memegang peranan krusial dalam transisi energi global. Namun, karakteristik intermiten dari beberapa sumber EBT, seperti tenaga surya dan angin, menghadirkan tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas pasokan listrik.

Tantangan Intermitensi EBT

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga angin (bayu) sangat bergantung pada kondisi cuaca. Ketika matahari tidak bersinar atau angin tidak bertiup, produksi listrik dari sumber-sumber ini akan menurun drastis. Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi dalam jaringan listrik dan mengganggu pasokan energi ke konsumen.

Solusi Baseload dan Sistem Penyimpanan Energi

Untuk mengatasi masalah intermitensi EBT, diperlukan pembangkit listrik baseload yang dapat menyediakan pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan. Selain itu, pengembangan sistem penyimpanan energi baterai (Battery Energy Storage System/BEES) menjadi sangat penting. BEES dapat menyimpan energi yang dihasilkan oleh pembangkit EBT saat produksi berlebih dan melepaskannya saat produksi menurun, sehingga membantu menstabilkan pasokan listrik.

Peran Penting Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BEES)

Sistem penyimpanan energi baterai (BEES) memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pengembangan EBT. Dengan adanya BEES, energi yang dihasilkan dari sumber-sumber EBT yang intermiten dapat disimpan dan digunakan saat dibutuhkan. Hal ini membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik dan mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik konvensional. Pengembangan BEES di dalam negeri perlu dipercepat untuk mendukung target peningkatan kapasitas EBT secara nasional.

Share this article
The link has been copied!