Jakarta, 17 Februari 2025 - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kebijakan baru terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) dalam konferensi pers di Istana Merdeka. Mulai 1 Maret 2025, seluruh DHE dari sektor SDA wajib disimpan di bank nasional.

Kebijakan DHE SDA: Langkah Strategis untuk Kemakmuran Bangsa

Kebijakan ini mencakup sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Pengecualian diberikan untuk sektor minyak dan gas bumi, yang tetap mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023. Prabowo menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengoptimalkan pemanfaatan SDA Indonesia demi kemakmuran bangsa dan rakyat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pembiayaan pembangunan, perputaran uang di dalam negeri, cadangan devisa, dan stabilitas nilai tukar.

Presiden Prabowo optimis bahwa kebijakan ini akan memberikan dampak positif signifikan bagi perekonomian Indonesia. Beliau memperkirakan bahwa pada tahun 2025, DHE yang masuk ke Indonesia akan bertambah sebesar 80 miliar dollar Amerika. Jika kebijakan ini berjalan lancar selama 12 bulan penuh, hasilnya diperkirakan akan melebihi 100 miliar dollar.

Bank Emas Pertama di Indonesia Akan Segera Hadir

Selain kebijakan DHE SDA, Presiden Prabowo juga mengumumkan rencana peresmian Bank Emas pada tanggal 26 Februari 2025. Beliau menuturkan bahwa Indonesia belum memiliki bank khusus untuk menyimpan emas. Kehadiran Bank Emas ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara produsen emas.

Fokus pada Penurunan Harga dan Kesejahteraan Rakyat

Dalam sambutannya pada HUT Ke-17 Partai Gerindra, Prabowo menekankan keinginannya untuk menjadi presiden yang membuat kebijakan penurunan harga, termasuk biaya haji. Beliau menyadari bahwa rakyat mengharapkan hasil nyata dari kebijakan pemerintah, dan penurunan biaya haji menjadi salah satu prioritasnya. Prabowo ingin menjadi presiden yang nurunin harga-harga demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Share this article
The link has been copied!