• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Makam Mewah Belanda di Blitar Kini Jadi Sawah!

img

Smartikel.com Halo bagaimana kabar kalian semua? Pada Saat Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Sejarah yang bermanfaat. Catatan Mengenai Sejarah Makam Mewah Belanda di Blitar Kini Jadi Sawah Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Duh, miris banget lihat kondisi pemakaman Belanda di Wlingi, Blitar sekarang. Dulu, tempat ini pasti megah banget, ya? Bayangin aja, jadi tempat peristirahatan terakhir orang-orang Eropa. Tapi sekarang, kondisinya jauh dari kata layak. Banyak nisan yang hilang, tulisannya udah nggak kebaca, bahkan ada yang jadi sawah!

Katanya sih, nisan-nisan yang terbuat dari marmer itu banyak yang dicuri. Ya ampun, tega banget! Padahal itu kan identitas orang yang dimakamkan di situ. Jadi, sekarang banyak makam yang nggak jelas lagi siapa yang dimakamkan di sana. Sedih banget, kan?

Dari video yang beredar di TikTok, kelihatan banget kalau pemakaman ini udah terbengkalai. Area pemakaman malah dimanfaatkan warga sekitar buat menanam padi. Jadi sawah, gitu. Nggak kebayang deh gimana perasaan keluarga yang mungkin masih punya ikatan dengan orang-orang yang dimakamkan di situ.

Kenapa Pemakaman Belanda Ini Bisa Terbengkalai dan Jadi Sawah?

Pemakaman

Pertanyaan bagus nih! Sebenarnya, ada beberapa faktor yang mungkin jadi penyebabnya. Pertama, mungkin karena kurangnya perhatian dari pihak terkait. Pemakaman ini kan udah lama banget, mungkin udah nggak ada lagi yang ngurusin secara khusus. Kedua, faktor ekonomi juga bisa jadi pengaruh. Mungkin warga sekitar terpaksa memanfaatkan lahan kosong itu buat bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan hidup.

Selain itu, ada juga cerita menarik soal sejarah Blitar. Dulu, setelah Perang Jawa, banyak pengikut Pangeran Diponegoro yang kabur ke arah timur, termasuk ke Blitar. Mereka menyamar jadi petani atau pendakwah buat ngelabui Belanda. Nah, mungkin aja ada kaitannya dengan pemanfaatan lahan di sekitar pemakaman ini.

Konon, ada dua tokoh penting, Ki Ageng Pandan Rowo dan Ki Tugusari, yang dapat izin dari Bupati Blitar buat babat hutan. Mereka bangun jalan, sawah, sungai, dan parit. Mayoritas warga di daerah itu memang petani. Jadi, nggak heran kalau lahan pemakaman akhirnya juga dimanfaatkan buat bertani.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Melestarikan Pemakaman Bersejarah Seperti Ini?

Cara

Ini pertanyaan penting banget! Menurutku, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, pemerintah daerah atau pihak terkait perlu turun tangan buat melakukan revitalisasi. Pemakaman ini kan punya nilai sejarah, sayang banget kalau dibiarkan terbengkalai. Bisa aja dibersihkan, dirawat, dan diberi pagar biar nggak dimasuki sembarangan.

Kedua, perlu ada edukasi ke masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga cagar budaya. Mungkin mereka nggak sadar kalau lahan yang mereka manfaatkan itu sebenarnya punya nilai sejarah yang tinggi. Dengan adanya edukasi, diharapkan mereka bisa lebih menghargai dan ikut menjaga kelestarian pemakaman ini.

Ketiga, bisa juga melibatkan komunitas atau organisasi yang peduli dengan sejarah. Mereka bisa membantu dalam proses revitalisasi, melakukan penelitian, atau mengadakan kegiatan yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga cagar budaya.

Bagaimana Cara Menghindari Kasus Serupa Terjadi di Tempat Lain?

Pencegahan

Pencegahan itu lebih baik daripada mengobati, kan? Nah, untuk menghindari kasus serupa terjadi di tempat lain, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, pendataan dan inventarisasi cagar budaya harus dilakukan secara berkala. Jadi, kita tahu aset-aset sejarah apa saja yang perlu dijaga.

Kedua, pengawasan dan pengamanan harus ditingkatkan. Bisa dengan memasang CCTV, menempatkan petugas keamanan, atau melibatkan masyarakat sekitar untuk ikut mengawasi. Ketiga, penegakan hukum harus tegas. Pelaku pencurian atau perusakan cagar budaya harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Keempat, promosi dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga cagar budaya harus terus dilakukan. Dengan begitu, masyarakat akan lebih peduli dan ikut bertanggung jawab dalam menjaga warisan sejarah bangsa.

Semoga aja, dengan upaya bersama, kita bisa menjaga dan melestarikan cagar budaya yang kita punya. Jangan sampai kejadian di pemakaman Belanda Wlingi terulang lagi di tempat lain, ya!

Terima kasih telah menyimak makam mewah belanda di blitar kini jadi sawah dalam sejarah ini sampai akhir Saya harap Anda menikmati membaca artikel ini tetap fokus pada tujuan dan jaga kebugaran. Jangan lupa untuk membagikan kepada sahabatmu. Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - SMARTikel
Added Successfully

Type above and press Enter to search.