Dulu, ada sebuah kampung di Surabaya yang punya cerita unik banget. Namanya Kebalen. Jadi, ceritanya gini, zaman penjajahan Belanda dulu, banyak pekerja dari Bali didatengin ke Surabaya buat kerja. Nah, mereka ini dikumpulin di satu tempat, yang akhirnya jadi kampung Kebalen.
Awalnya sih cuma kayak pondokan gitu, tempat tinggal sementara buat para pekerja. Tapi lama-lama, pondokan ini berkembang jadi pemukiman beneran. Orang-orang Bali ini mulai berbaur sama penduduk lokal, dan jadilah kampung yang punya ciri khas sendiri.
Yang menarik, karena kampung ini deket banget sama pelabuhan, pabrik, kantor-kantor, dan juga tempat tinggal orang Eropa, jadi pemerintah Belanda punya aturan khusus buat pembangunan di sini. Jadi, rumah-rumah yang dibangun harus sesuai sama konsep yang udah ditentuin.
Sekarang, meskipun Surabaya udah jadi kota metropolitan yang modern banget, tapi di Kebalen masih bisa kita temuin beberapa rumah-rumah tua peninggalan zaman Belanda. Rumah-rumah ini punya dinding yang tebel banget, dan bikin suasana kampung ini jadi makin terasa kuno dan bersejarah.
Sayangnya, makin ke sini, makin banyak bangunan-bangunan lama di Kebalen yang mulai hilang, diganti sama bangunan-bangunan modern. Padahal, rumah-rumah tua ini punya nilai sejarah yang tinggi banget.
Menurut cerita dari para ahli sejarah, orang-orang Bali yang tinggal di Kebalen dulu kebanyakan kerja sebagai buruh kasar. Ada yang jadi tukang besi, kusir, perawat kuda, atau tukang bangunan. Macem-macem deh pokoknya.
Salah satu alasan kenapa rumah-rumah tua di Kebalen mulai hilang adalah karena perkembangan kota Surabaya yang pesat. Banyak orang yang pengen punya rumah modern, jadi rumah-rumah tua ini direnovasi atau bahkan dirobohkan buat diganti sama bangunan baru.
Selain itu, harga tanah di Surabaya juga makin mahal. Jadi, banyak pemilik rumah tua yang lebih milih buat jual tanahnya ke pengembang, daripada mempertahankan rumah tua mereka. Padahal, rumah-rumah tua ini punya nilai sejarah dan arsitektur yang unik banget.
Dulu, hampir semua rumah di Kebalen punya gaya arsitektur khas Belanda. Tapi sekarang, rumah-rumah yang masih mempertahankan gaya aslinya cuma tinggal beberapa aja, itu pun udah kepencar-pencar di beberapa RT.
Untungnya, masih ada beberapa orang yang peduli sama sejarah dan berusaha buat mempertahankan rumah-rumah tua ini. Salah satunya adalah Pak Ruddy Kopa, yang masih tinggal di rumah warisan dari buyutnya. Beliau berusaha sekuat tenaga buat menjaga rumahnya tetap seperti dulu, meskipun banyak godaan buat merenovasi atau menjualnya.
Melestarikan kampung Kebalen itu penting banget, karena kampung ini adalah bagian dari sejarah kota Surabaya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakuin buat melestarikan kampung ini:
Dengan kerja sama dari semua pihak, kita bisa melestarikan kampung Kebalen dan menjadikannya sebagai salah satu daya tarik wisata di Surabaya.
Ini pertanyaan penting banget! Soalnya, kalau generasi muda nggak peduli sama sejarah, siapa lagi yang bakal nerusin perjuangan buat melestarikan warisan budaya kita?
Ada beberapa cara yang bisa kita lakuin buat menarik minat generasi muda:
Intinya, kita harus bisa bikin sejarah itu jadi sesuatu yang seru dan menarik buat generasi muda. Kalau mereka udah tertarik, pasti mereka bakal dengan senang hati belajar dan melestarikan warisan budaya kita.
Sayangnya, menurut salah satu pejabat kelurahan setempat, Kebalen belum termasuk sebagai kampung lawas yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Padahal, kampung ini punya potensi besar untuk jadi salah satu ikon wisata sejarah di Surabaya.
Semoga aja, ke depannya, Pemerintah Kota Surabaya bisa lebih memperhatikan Kebalen dan memberikan perhatian yang lebih besar buat pelestarian kampung ini. Biar sejarah Kebalen tetap hidup dan bisa dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.