• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Jakarta Unggul Kelola Sampah, TPST Jadi Tumpuan Akhir?

img

Smartikel.com Selamat beraktivitas semoga penuh keberhasilan., Pada Hari Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Berita. Artikel Ini Membahas Berita Jakarta Unggul Kelola Sampah TPST Jadi Tumpuan Akhir Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) kini menjadi sorotan utama dalam upaya percontohan pengelolaan sampah di tingkat nasional. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya, serta memperkuat peran bank sampah sebagai garda terdepan dalam sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Langkah awal yang diambil adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat untuk pertanian dan perkebunan. Sementara itu, sampah anorganik, seperti plastik, kertas, dan logam, dapat didaur ulang menjadi barang-barang baru yang bernilai ekonomis.

Penguatan bank sampah juga menjadi fokus utama. Bank sampah akan berfungsi sebagai tempat pengumpulan sampah anorganik yang telah dipilah oleh masyarakat. Sampah-sampah ini kemudian akan dijual ke industri daur ulang, sehingga memberikan insentif ekonomi bagi masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam program ini.

Selain itu, Pemprov Jakarta juga akan menggandeng berbagai pihak, termasuk komunitas, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta, untuk bersama-sama menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Namun, tantangan besar masih menghadang. Data menunjukkan bahwa volume sampah di Jakarta terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024, timbunan sampah mencapai 3,17 juta ton, naik dari 3,14 juta ton pada tahun 2023 dan 3,11 juta ton pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengurangan sampah di sumber masih belum optimal.

Optimalisasi Tempat Pembuangan Sampah dan Penerapan Teknologi

Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Jakarta berencana untuk mengoptimalkan tempat pembuangan sampah (TPS) dengan menerapkan teknologi pengelolaan sampah yang lebih efektif. Salah satu teknologi yang sedang dipertimbangkan adalah Refuse-derived fuel (RDF), yang mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif untuk industri semen.

Namun, penerapan teknologi ini juga menuai kritik. Beberapa pihak berpendapat bahwa Jakarta belum sepenuhnya menyelesaikan masalah pemilahan sampah di sumber dan desentralisasi pengolahan sampah. Mereka khawatir bahwa teknologi RDF hanya akan menjadi solusi jangka pendek yang tidak mengatasi akar permasalahan.

Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang dampak lingkungan dan kesehatan dari teknologi pengolahan sampah tertentu, seperti incinerator dan pyrolysis. Teknologi-teknologi ini dapat menghasilkan emisi berbahaya jika tidak dikelola dengan baik.

Pergeseran Paradigma dalam Pengelolaan Sampah

Pemerintah daerah menyadari bahwa paradigma pengelolaan sampah perlu diubah. Dulu, sampah hanya dianggap sebagai masalah estetika kota. Sekarang, sampah dipandang sebagai masalah lingkungan hidup dan kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih holistik dan berkelanjutan. Sistem ini tidak hanya berfokus pada pemusnahan sampah, tetapi juga pada pengurangan sampah di sumber, pemilahan sampah, daur ulang, dan pengolahan sampah menjadi energi.

Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan. Pergub ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai yang menjadi salah satu sumber sampah terbesar.

Namun, implementasi Pergub ini di lapangan masih belum optimal. Banyak pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat yang belum sepenuhnya mematuhi aturan ini. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum agar Pergub ini dapat berjalan efektif.

Ke depan, Pemprov Jakarta akan terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Jakarta diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah di Indonesia.

Begitulah uraian lengkap jakarta unggul kelola sampah tpst jadi tumpuan akhir yang telah saya sampaikan melalui berita Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari terus belajar hal baru dan jaga imunitas. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. Terima kasih telah membaca

Special Ads
© Copyright 2024 - SMARTikel
Added Successfully

Type above and press Enter to search.