Dukung Pemberantasan Narkoba, DPR Setuju Razia Lapas oleh Polri

Jakarta, 17 Februari 2025 - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, dikabarkan telah meminta dukungan dari Kepolisian Republik Indonesia untuk menggelar razia secara intensif di berbagai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya serius untuk memberantas peredaran narkoba dan aktivitas ilegal lainnya yang kerap terjadi di dalam Lapas.

Kolaborasi Polri dan KemenImipas: Harapan Baru Pembenahan Lapas

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyambut baik inisiatif ini. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara Polri dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (KemenImipas) dalam upaya pembenahan Lapas. Sahroni menyoroti bahwa masalah peredaran narkoba di Lapas merupakan masalah klasik yang belum terselesaikan. Ia berharap dengan adanya sinergi antara kedua institusi, masalah ini dapat diatasi secara efektif.

“Komisi III sangat berharap kolaborasi antara Polri dan Kementerian Imipas ini dapat segera diwujudkan, terutama dalam rangka membenahi Lapas. Kita tahu masih banyak bandar narkoba yang leluasa beraktivitas dari dalam Lapas, bahkan ada yang pernah menggunakan drone untuk mengantarkan narkoba,” ujar Sahroni dalam keterangannya.

Lapas: Bukan Suaka Kejahatan, Melainkan Tempat Pembinaan

Politisi dari Partai NasDem ini juga menekankan bahwa Lapas seharusnya menjadi tempat bagi para pelaku kejahatan untuk memperbaiki diri dan mengubah karakter buruk mereka. Ia berharap Lapas tidak lagi menjadi suaka bagi para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksi ilegal mereka.

Peran Petugas Lapas dalam Pemberantasan Narkoba

Sahroni juga menyoroti pentingnya peran petugas Lapas dalam upaya pemberantasan narkoba. Ia mengingatkan agar tidak hanya warga binaan yang disorot, tetapi juga petugas Lapas yang diduga terlibat dalam praktik ilegal tersebut. Ia meyakini bahwa petugas Lapas memiliki informasi penting terkait peredaran narkoba di dalam Lapas.

“Jangan hanya warga binaannya saja yang disorot, petugasnya kan pasti tahu,” tegas Sahroni.