Fenomena aneh berupa hujan menyerupai jelly menggemparkan sebuah wilayah di Gorontalo Utara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan tanggapan terkait kejadian ini. Pihaknya menyatakan masih meragukan kebenaran informasi tersebut dan tengah berupaya melakukan verifikasi lebih lanjut.

Kemungkinan Penyebab Hujan Jelly

Prakirawan dari Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo, Naufal Pramudya Irawan, menjelaskan beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan fenomena unik ini. Salah satunya adalah fenomena biologis, di mana hewan laut berukuran kecil seperti ubur-ubur atau plankton terangkat ke atmosfer akibat badai atau angin kencang. Partikel-partikel gelatin dari organisme tersebut kemudian jatuh bersamaan dengan hujan.

Kemungkinan lainnya adalah fenomena meteorologi. Angin kencang dapat mengangkat material dari permukaan laut atau kolam, membawanya ke atmosfer, dan kemudian menjatuhkannya kembali sebagai hujan ketika kondisi memungkinkan. Untuk mengetahui penyebab pastinya, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan.

Pencemaran Lingkungan Sebagai Faktor Potensial

Selain faktor alam, pencemaran atau limbah juga bisa menjadi penyebab. Beberapa kasus hujan jelly dapat dikaitkan dengan limbah industri atau pencemaran air yang menghasilkan bahan-bahan mirip gelatin. Meskipun jarang terjadi, hal ini tetap menjadi kemungkinan yang perlu dipertimbangkan, terutama karena mengarah pada potensi kerusakan lingkungan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh fenomena yang kebenarannya belum dapat dipastikan. Jika terbukti benar, BMKG berjanji akan melakukan kajian mendalam untuk mengetahui penyebabnya secara pasti.

Prakiraan Cuaca Terkini

Sementara itu, prakiraan cuaca menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami cuaca cerah berawan hingga berawan. Beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan ringan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang mungkin terjadi.

Share this article
The link has been copied!