• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Benarkah Indonesia Punya Tanaman Penghasil Emas?

img

Smartikel.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Dalam Opini Ini aku mau membahas informasi terbaru tentang Alam & Lingkungan. Konten Yang Berjudul Alam & Lingkungan Benarkah Indonesia Punya Tanaman Penghasil Emas Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

Indonesia ternyata punya potensi besar yang belum banyak dilirik, lho! Bayangin aja, ada tanaman yang bisa nyerap logam berat, bahkan emas, dari tanah. Keren banget, kan? Ini bukan cuma soal membersihkan lingkungan, tapi juga bisa jadi cara baru buat nambang emas. Jadi, daripada susah payah gali tanah, mendingan tanam aja, gitu kali ya idenya.

Logam berat itu masalah serius. Susah banget diurai dan bisa bertahan di tanah sampai ratusan tahun. Nah, tanaman-tanaman ini punya kemampuan ajaib buat nyerap logam-logam berbahaya itu. Profesor Hamim dari IPB bilang, potensi ini tuh belum digarap maksimal. Padahal, kalau dikembangin dengan benar, bisa jadi solusi buat masalah pencemaran sekaligus sumber pendapatan baru.

Contohnya nih, di sekitar area bekas tambang emas Pongkor, hampir semua jenis tumbuhan di sana ternyata bisa nyerap emas, meskipun kadarnya masih rendah. Ini nunjukkin kalau fitomining, alias nambang pakai tanaman, itu bukan cuma teori, tapi beneran bisa dilakuin. Tinggal gimana caranya kita memaksimalkan potensi tanaman-tanaman ini.

Tanaman Apa Saja yang Jago Nyerap Logam Berat?

Jenis

Ada beberapa jenis tanaman yang dikenal jagoan dalam menyerap logam berat. Salah satunya adalah kelompok bayam-bayaman (Amaranthus). Tanaman ini punya kemampuan akumulasi emas yang paling tinggi, terutama yang tumbuh di sekitar area limbah tambang. Selain itu, ada juga tanaman lembang (Typha angustifolia) yang juga lumayan jago nyerap emas, sekitar 5-7 gram per hektar.

Tanaman-tanaman ini disebut hiperakumulator, karena kemampuannya menyerap logam berat dalam jumlah besar. Sayangnya, biomassa yang dihasilkan tanaman lembang ini masih rendah, jadi potensi fitomining-nya juga masih terbatas. Tapi, bukan berarti nggak bisa dikembangin, ya! Dengan penelitian dan pengembangan yang tepat, bukan nggak mungkin potensi ini bisa dioptimalkan.

Selain jenis tanamannya, kondisi tanah juga berpengaruh. Daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua punya tanah serpentin dan ultrabasa yang cocok banget buat pertumbuhan tanaman hiperakumulator. Jadi, potensi fitomining di daerah-daerah ini juga lebih besar.

Kenapa Tanaman Bisa Nyerap Logam Berat?

Mekanisme

Ternyata, tanaman punya mekanisme fisiologis khusus yang memungkinkan mereka menyerap logam berat dari tanah. Profesor Hamim menjelaskan, tumbuhan punya cara tersendiri untuk mengikat logam-logam berat ini di dalam tubuhnya. Prosesnya kompleks, tapi intinya, tanaman ini punya kemampuan unik yang nggak dimiliki makhluk hidup lain.

Selain itu, ada juga peran penting dari mikroorganisme seperti dark septate endofit dan jamur mikoriza. Jamur-jamur ini bisa membantu tanaman beradaptasi dengan lingkungan yang tercemar logam berat. Jadi, nggak cuma tanamannya aja yang berperan, tapi juga mikroorganisme di sekitarnya.

Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan kalau penggunaan amonium tiosianat (NH4SCN) sebagai ligan pelarut emas bisa meningkatkan serapan emas oleh tanaman dan meningkatkan biomassa tanaman. Ini artinya, dengan bantuan bahan kimia tertentu, kemampuan tanaman dalam menyerap emas bisa ditingkatkan lagi.

Fitomining: Masa Depan Pertambangan yang Lebih Ramah Lingkungan?

Fitomining

Fitomining ini bisa jadi solusi buat masalah lingkungan yang seringkali muncul akibat aktivitas pertambangan konvensional. Bayangin aja, daripada ngerusak hutan dan mencemari lingkungan, mendingan tanam tanaman yang bisa nyerap logam berat. Selain membersihkan lingkungan, kita juga bisa dapat emas atau logam berharga lainnya.

Memang, jumlah emas yang dihasilkan dari fitomining mungkin nggak sebanyak pertambangan konvensional. Tapi, prosesnya jauh lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, fitomining juga bisa jadi solusi buat lahan-lahan bekas tambang yang sudah tercemar. Dengan menanam tanaman hiperakumulator, lahan-lahan ini bisa dipulihkan dan dimanfaatkan kembali.

Tentu saja, pengembangan fitomining ini butuh penelitian dan pengembangan yang lebih lanjut. Kita perlu mencari tahu jenis tanaman apa yang paling efektif dalam menyerap logam berat tertentu, bagaimana cara meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap logam berat, dan bagaimana cara mengekstrak logam berat dari tanaman dengan efisien.

Tapi, dengan potensi yang begitu besar, fitomining ini layak banget buat dikembangin. Siapa tahu, di masa depan, Indonesia bisa jadi pusat fitomining dunia. Nggak cuma kaya akan sumber daya alam, tapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai lirik potensi fitomining ini! Siapa tahu, kita bisa jadi bagian dari revolusi pertambangan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Itulah pembahasan tuntas mengenai benarkah indonesia punya tanaman penghasil emas dalam alam & lingkungan yang saya berikan Semoga artikel ini menjadi inspirasi bagi Anda selalu berinovasi dan jaga keseimbangan hidup. Bantu sebarkan dengan membagikan ini. Terima kasih

Special Ads
© Copyright 2024 - SMARTikel
Added Successfully

Type above and press Enter to search.