Dunia musik Indonesia lagi rame nih, ada band namanya Sukatani yang mendadak jadi buah bibir. Gara-garanya lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar viral banget. Lagu ini nyeritain tentang pengalaman sehari-hari masyarakat yang seringkali diminta uang pelicin saat berurusan sama polisi. Liriknya yang blak-blakan dan musiknya yang asik bikin banyak orang relate dan langsung suka.

Sukatani sendiri adalah band asal Purbalingga, Jawa Tengah. Personilnya cuma dua orang, Alectroguy dan Twister Angel. Yang bikin unik, mereka selalu pakai topeng warna-warni yang mencolok saat manggung. Selain penampilan yang nyentrik, Sukatani juga dikenal dengan lagu-lagunya yang kritis terhadap isu-isu sosial yang lagi hangat.

Tapi, di tengah popularitas yang meroket, Sukatani tiba-tiba bikin pernyataan mengejutkan. Mereka minta maaf ke Polri dan menyatakan menarik lagu Bayar Bayar Bayar dari semua platform musik. Sontak, keputusan ini menimbulkan berbagai spekulasi. Banyak yang menduga Sukatani mendapat tekanan atau intimidasi dari pihak-pihak tertentu. Padahal, lagu ini udah kadung viral dan banyak didengerin orang.

Nah, ini pertanyaan yang banyak muncul di benak orang. Jawabannya mungkin karena lagu ini ngena banget sama realita yang ada di masyarakat. Banyak orang Indonesia yang pernah ngalamin atau minimal denger cerita tentang uang pelicin ini. Jadi, pas denger lagu Bayar Bayar Bayar, mereka merasa suaranya didengar dan diwakili. Selain itu, musik Sukatani yang bergenre Punk New Wave juga asik dan mudah diingat. Kombinasi lirik yang kritis dan musik yang catchy ini yang bikin lagu ini gampang viral.

Meskipun Sukatani udah narik lagunya, tapi Bayar Bayar Bayar masih bisa didengerin di internet. Banyak yang upload ulang lagu ini di YouTube dan platform lainnya. Ini nunjukkin kalo lagu ini udah punya tempat tersendiri di hati pendengarnya. Bahkan, banyak musisi Indonesia yang ngasih dukungan ke Sukatani lewat media sosial. Mereka berharap Sukatani tetap semangat berkarya dan terus menyuarakan isu-isu sosial lewat musik.

Kejadian ini pasti punya dampak yang signifikan buat Sukatani. Di satu sisi, mereka jadi makin dikenal banyak orang. Kontroversi ini justru bikin orang penasaran dan pengen dengerin lagu-lagu mereka yang lain. Di sisi lain, Sukatani mungkin jadi lebih hati-hati dalam berkarya. Mereka mungkin mikir dua kali sebelum ngeluarin lagu yang terlalu kritis atau kontroversial. Tapi, semoga aja kejadian ini gak bikin Sukatani jadi takut berekspresi dan tetep bisa ngasih karya-karya yang berkualitas.

Dukungan dari musisi lain juga jadi penyemangat buat Sukatani. Stevi Item dari Deadsquad, Awan dari .Feast, dan Arian dari Seringai adalah beberapa nama besar yang ngasih dukungan ke Sukatani. Ini nunjukkin kalo Sukatani punya tempat di hati musisi lain dan karyanya diapresiasi. Dukungan ini penting banget buat Sukatani biar tetep semangat dan terus berkarya.

Nah, ini yang menarik buat ditunggu. Setelah kejadian ini, Sukatani punya dua pilihan. Pertama, mereka bisa tetep idealis dan terus ngeluarin lagu-lagu yang kritis meskipun risikonya besar. Kedua, mereka bisa lebih kompromi dan bikin lagu-lagu yang lebih aman tapi tetep berkualitas. Apapun pilihannya, yang penting Sukatani tetep konsisten sama musik mereka dan terus berkarya. Kita sebagai pendengar juga harus tetep ngasih dukungan ke Sukatani dan musisi-musisi lain yang berani berekspresi dan menyuarakan isu-isu sosial.

Sukatani udah nunjukkin kalo musik bisa jadi alat buat menyampaikan pesan dan kritik sosial. Semoga aja kejadian ini jadi pelajaran buat semua pihak dan bikin industri musik Indonesia jadi lebih berwarna dan beragam. Kita tunggu aja karya-karya Sukatani selanjutnya!

Buat yang penasaran sama Sukatani, coba deh dengerin lagu-lagu mereka yang lain. Selain Bayar Bayar Bayar, mereka juga punya lagu-lagu lain yang gak kalah keren dan kritis. Dijamin bikin kamu mikir dan relate sama kehidupan sehari-hari.

Intinya, Sukatani adalah contoh band yang berani beda dan punya idealisme yang kuat. Semoga mereka tetep semangat dan terus berkarya! Musik Indonesia butuh band-band kayak Sukatani.