:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5135589/original/078950700_1739779452-IMG-20250217-WA0007.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5135589/original/078950700_1739779452-IMG-20250217-WA0007.jpg)
Jakarta, 17 Februari 2025 - Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan, melakukan kunjungan penting ke Gedung Merah Putih, markas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. Kedatangannya bertujuan untuk berkonsultasi dan menjajaki kemungkinan Memorandum of Understanding (MoU) terkait Program Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Farhan menekankan bahwa koordinasi dan supervisi pencegahan tindak pidana korupsi sangat krusial, bukan hanya bagi pemerintah kota, tetapi juga bagi seluruh warga Bandung. Ia menambahkan bahwa pendidikan dan pencegahan korupsi menjadi fondasi penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Tentu saja hal ini juga harus betul-betul kita jadikan sebagai dasar untuk menuju ke arah perbaikan, ujarnya di gedung KPK.
Salah satu kasus yang menjadi perhatian adalah dugaan korupsi dalam pembangunan Kebun Binatang Bandung yang melibatkan pihak swasta. Kasus ini saat ini sedang dalam tahap penuntutan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat.
Asisten Pidana Khusus Kejati Jabar, Dwi Agus Afrianto, mengungkapkan bahwa penyegelan lahan Kebun Binatang Bandung telah dilakukan pada pekan lalu, setelah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung mengeluarkan surat penetapan sita. Penyitaan mencakup enam titik aset milik Yayasan Margasatwa, termasuk kantor operasional, gedung, dan gudang.
Dua tersangka, Sri Devi (S) dan Raden Bisa Bratakusuma (RBB), telah ditahan oleh Kejati Jabar atas dugaan penguasaan lahan Kebun Binatang Bandung secara ilegal. Keduanya diduga tidak pernah menyetorkan keuntungan dari pengelolaan kebun binatang ke kas daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Meski telah disegel, Kebun Binatang Bandung tetap diizinkan beroperasi. Kejati mengusulkan agar pengelolaan kebun binatang ke depannya diserahkan kepada pihak ketiga yang lebih kompeten. Pj Wali Kota Bandung, A Koswara, menjelaskan bahwa perubahan hanya akan terjadi pada pengelola, sementara karyawan akan tetap bekerja seperti biasa. Kalau pengelola ini kan badan usahanya atau pengelolanya yang diganti, kalau karyawan masih yang lama, tidak ada yang diganti, katanya pada 5 Februari 2025.
Koswara menambahkan bahwa pemilihan pengelola baru akan diserahkan kepada Persatuan Kebun Binatang untuk menyeleksi pengelola yang paling tepat.
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.