USG Boleh Sentuh Apa Aja? Ini Batasan Fisiknya!

Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di Garut baru-baru ini membuat banyak orang bertanya-tanya tentang keamanan dan kenyamanan saat pemeriksaan medis. Kejadian ini menyoroti pentingnya batasan fisik dan etika dalam dunia kesehatan, khususnya saat pemeriksaan kehamilan.

Seorang dokter kandungan berinisial MSF (33 tahun) ditangkap setelah video yang diduga merekam tindakan tidak senonohnya saat melakukan USG (Ultrasonografi) terhadap pasiennya viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat dokter tersebut memeriksa area payudara pasien, sebuah tindakan yang dianggap tidak wajar dan melanggar etika profesi.

Kasus ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak, terutama dari kalangan tenaga medis dan masyarakat umum. Banyak yang menyayangkan kejadian ini, mengingat dokter seharusnya menjadi sosok yang dipercaya dan dihormati.

Kenapa Pemeriksaan Kehamilan Harus Didampingi Perawat?

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dinda Derdameisya, Sp.OG., pemeriksaan kehamilan idealnya dilakukan dengan pendampingan tenaga medis lain, seperti perawat. Hal ini bertujuan untuk menjaga transparansi dan memberikan rasa aman bagi pasien. Pendampingan perawat juga berfungsi sebagai saksi selama pemeriksaan berlangsung.

Selain itu, pasien berhak untuk menolak pemeriksaan tertentu jika merasa tidak nyaman. Misalnya, dalam kasus USG transvaginal, pasien berhak untuk menolak jika merasa tidak nyaman dengan prosedur tersebut. Dokter wajib menjelaskan prosedur pemeriksaan secara detail dan meminta persetujuan pasien sebelum melakukan tindakan medis.

Pemeriksaan USG transvaginal sendiri merupakan prosedur yang cukup sensitif. Jika memang diperlukan, pemeriksaan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan pendampingan perawat perempuan. Pasien juga harus diberi tahu alasan mengapa pemeriksaan ini diperlukan dan apa saja risikonya.

Bagaimana Seharusnya Dokter Melakukan Pemeriksaan USG?

Dokter Dinda menjelaskan bahwa pemeriksaan USG seharusnya dilakukan dengan satu tangan memegang perut pasien dan tangan lainnya mengoperasikan alat USG. Pemeriksaan juga harus dilakukan setelah pasien siap dan merasa nyaman. Bahkan, penunggu pasien seperti suami diperbolehkan untuk melihat proses pemeriksaan.

Penting juga untuk diingat bahwa informed consent, atau persetujuan pasien terhadap tindakan medis yang akan dilakukan, adalah hal yang wajib. Dokter harus menjelaskan secara detail mengenai prosedur pemeriksaan, manfaatnya, dan risikonya. Pasien berhak untuk bertanya dan meminta penjelasan lebih lanjut jika ada hal yang kurang jelas.

Meskipun persetujuan biasanya diberikan secara lisan, namun tetap harus didokumentasikan oleh perawat. Hal ini penting untuk melindungi hak pasien dan mencegah terjadinya kesalahpahaman.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Merasa Tidak Nyaman Saat Pemeriksaan?

Jika Anda merasa tidak nyaman atau curiga terhadap tindakan dokter saat pemeriksaan, jangan ragu untuk bertanya, meminta penjelasan, atau bahkan menolak pemeriksaan tersebut. Ingatlah bahwa Anda memiliki hak atas tubuh Anda dan berhak untuk merasa aman dan nyaman selama pemeriksaan medis.

Transparansi, pendampingan, dan komunikasi terbuka adalah kunci untuk menjaga kepercayaan antara dokter dan pasien. Dengan adanya komunikasi yang baik, diharapkan kasus-kasus pelanggaran seperti yang terjadi di Garut dapat dicegah.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua, baik tenaga medis maupun masyarakat umum, tentang pentingnya menjaga batasan fisik dan etika dalam dunia kesehatan. Pasien harus merasa aman dan nyaman saat menjalani pemeriksaan medis, dan dokter harus menjunjung tinggi etika profesi dan menghormati hak-hak pasien.

Dalam perkembangan lain, BD memperkenalkan teknologi baru untuk mendorong deteksi dini kanker serviks melalui self-sampling. Bayer Indonesia juga meluncurkan platform untuk membantu perempuan lebih memahami kesehatan reproduksi mereka. Sementara itu, RS YPK Mandiri meluncurkan PI-ONE, perangkat AI pertama di Indonesia untuk mendiagnosis gangguan panggul wanita.