

Industri perunggasan Indonesia terus bergulat dengan masalah klasik: kelebihan pasokan. Kondisi ini telah menjadi momok bagi peternak selama satu dekade terakhir, memicu kekhawatiran tentang keberlanjutan usaha mereka.
Salah satu penyebab utama oversupply adalah dominasi perusahaan besar yang menguasai sebagian besar pangsa pasar. Kondisi ini menyulitkan peternak kecil dan mandiri untuk bersaing dan menjual hasil produksi mereka. Akibatnya, mereka seringkali terpaksa menjual dengan harga yang lebih rendah, yang semakin menekan margin keuntungan mereka.
Para peternak menaruh harapan besar pada program makan bergizi gratis yang digagas pemerintah. Mereka berharap program ini dapat menyerap kelebihan produksi ayam dan membantu menstabilkan harga. Kepastian penyerapan produksi ayam dalam program ini menjadi kunci bagi keberhasilan upaya menekan surplus produksi.
Selain masalah oversupply, peternak juga menghadapi tantangan terkait harga pakan. Kebijakan pemerintah untuk menghentikan impor jagung, yang merupakan bahan baku utama pakan ternak, berdampak pada kenaikan biaya produksi. Meskipun upaya ekspor ke negara tetangga seperti Singapura telah dilakukan, jumlahnya belum signifikan untuk mengatasi masalah kelebihan pasokan secara menyeluruh. Diperlukan strategi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan di industri perunggasan.
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.