Keluarga Berencana (KB) seringkali identik dengan perempuan, mulai dari pil KB, suntik, hingga IUD. Padahal, KB idealnya melibatkan peran aktif pria juga. Keikutsertaan pria dalam KB mencerminkan kesetaraan dalam hubungan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggulirkan program KB vasektomi untuk pria. Program ini diharapkan dapat menekan angka pertumbuhan penduduk dan membantu keluarga merencanakan jumlah anak demi kesejahteraan.

Vasektomi adalah metode kontrasepsi pria dengan memotong pasokan sperma ke air mani. Banyak pria belum tahu bahwa vasektomi adalah pilihan kontrasepsi selain kondom. Program ini sudah berjalan di Bandung dan akan dicatat oleh Pemprov Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa program vasektomi bertujuan mengatur kelahiran dan menurunkan angka kemiskinan. Keluarga dengan banyak anak cenderung lebih rentan terhadap kemiskinan.

Apa itu Vasektomi dan Bagaimana Prosedurnya?

Vasektomi adalah prosedur medis sederhana untuk pria yang tidak lagi ingin memiliki anak. Prosedurnya memakan waktu kurang dari 30 menit dengan anestesi lokal. Dokter akan membuat area di sekitar vas deferens mati rasa dengan suntikan. Dalam beberapa kasus, bius total mungkin diperlukan.

Seorang ayah bernama Adi memutuskan untuk vasektomi setelah istrinya melahirkan anak ketiga. Awalnya, istrinya ingin ikat rahim, tetapi dokter menyarankan vasektomi karena tidak ada efek samping. Adi mendaftar operasi setelah mendapat saran dokter.

Setelah operasi, Adi tidak mengalami efek samping yang membahayakan. Operasi berlangsung cepat, sekitar dua jam, dan ia bisa pulang setelah enam jam. Aktivitas seks tetap normal dan tidak ada efek emosional karena tidak mengganggu hormon. Hanya ada sedikit luka bekas operasi.

Setelah operasi, disarankan untuk tidak membuang sperma di dalam selama tiga bulan karena mungkin masih ada sperma hidup tersisa. Setelah itu, aman.

Apakah Vasektomi Mempengaruhi Kehidupan Seksual Pria?

Banyak pria khawatir vasektomi dapat menyebabkan masalah serius, seperti mempengaruhi kinerja seksual. Padahal, vasektomi aman dan tidak memengaruhi kehidupan seksual. Pria bahkan melaporkan kepuasan seksual yang lebih tinggi setelah vasektomi.

Vasektomi tidak akan memengaruhi gairah seks atau maskulinitas. Operasi ini tidak akan menyebabkan masalah serius. Justru, pria merasa lebih tenang dan bebas dari kekhawatiran akan kehamilan yang tidak direncanakan.

Meskipun ada sedikit risiko testis, penis, atau bagian lain dari sistem reproduksi terluka selama operasi, kasus ini sangat jarang terjadi. Cedera pada suplai darah dapat menyebabkan hilangnya testis, tetapi hal itu tidak mungkin terjadi jika dilakukan oleh ahli bedah yang kompeten.

Bagaimana Cara Mendapatkan Vasektomi Gratis?

Pemerintah Indonesia, melalui BKKBN, menyediakan program vasektomi gratis bagi pria yang memenuhi syarat. Peserta program ini juga dapat menerima kompensasi berupa uang istirahat sekitar Rp300.000. Beberapa daerah bahkan memberikan insentif tambahan untuk mendorong partisipasi.

Pemilik akun media sosial @alamgo.brighton membagikan pengalamannya melakukan vasektomi gratis di BKKBN. Syaratnya adalah memiliki minimal dua anak, anak terkecil berusia di atas lima tahun, dan tidak memiliki riwayat penyakit tertentu.

Vasektomi juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jika diperlukan, pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan.

Vasektomi hampir 100 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Biayanya juga jauh lebih murah daripada sterilisasi wanita atau biaya obat KB jangka panjang untuk wanita.

Penting untuk menggunakan kontrasepsi alternatif sampai analisis semen lanjutan memastikan vasektomi berhasil dan tidak ada sperma lagi pada ejakulat. Biasanya, dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk membersihkan semua sperma dari vas deferens.

Kesehatan reproduksi adalah bagian dari kesehatan keluarga secara keseluruhan. Dengan vasektomi, pria turut bertanggung jawab dalam merencanakan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Share this article
The link has been copied!